. jenis / macam-macam takdir Allah dan contohnya. Berikut artikel selengkapnya...
Jenis / Macam-Macam Takdir
1. Takdir Muallaq
Takdir Muallaq adalah takdir yang bergantung pada ikhtiar seseorang atau usaha menurut kemampuan yang ada pada manusia.
Seperti dijelaskan di dalam syarah kitab hadist Arba’in Nawawi, takdir muallaq merupakan takdir yang tergantung / terunda. Takdir Muallaq dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu ;
a. Takdir Dalam Lauhul Mahfuzd
Yaitu takdir yang terdapat dalam lauhul mahfuzd. Takdir ini mungkin dapat berubah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’du ayat 39 yang berbunyi ;
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan di sisi-Nya lah Ummul Kitab (lauhul mahfuzd).
b. Takdir yang Diikuti Sebab Akibat
Merupakan takdir yang berupa penggiringan hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-waktu dan hal-hal yang telah ditentukan.
Gambarannya : “Seandainya hambaku berdo’a atau bersilaturrahmi dan berbakti kepada kedua orang tua, maka Aku jadikan dia begini, jika dia tak berdo’a dan tidak bersilaturrahmi serta durhaka kepada kedua orang tua, maka ia Aku jadikan seperti ini..”
Maksudnya bahwa takdir merupakan kehendak mutlak Allah SWT akan tetapi penyebab adanya takdir tersebut dapat berubah oleh karena perbuatan manusia, yaitu dengan berdo’a dan berikhtiar atau berusaha dengan izin Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda ;
انالد عأ والبلأ بين السمأ والأرض يقتتلا ن ويد فع الد عأ البلأ قبل ان ينز ل
“sesungguhnya doa dan bencana itu diantara langit dan bumi, keduanya berperang dan doa dapat menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.”
Hadist diatas menjelaskan persoalan adanya sebab dan akibat yaitu sebab do’a maka tidak timbul bencana, tetapi hadist tersebut bisa diterapkan dalam contoh yang lain, misal dengan belajar maka kita bisa pandai, dengan bekerja maka mendapat penghasilan, dll.
Untuk menjadi pandai, kaya, atau sehat, seseorang tidak boleh hanya duduk berpangku tangan menunggu datangnya takdir tapi ia harus berusaha. Untuk menjadi pandai kita harus belajar; untuk menjadi kaya kita harus bekerja keras dan hidup hemat; dan untuk menjadi sehat kita harus menjaga kebersihan. Tidak mungkin kita menjadi pandai kalau kita malas belajar atau suka membolos. Demikian juga kalau kita ingin kaya, tetapi malas bekerja dan suka hidup boros; atau kita ingin sehat, tetapi kita tidak menjaga kebersihan lingkungan, maka apa yang kita inginkan itu tak mungkin terwujud. Orang yang meyakini takdir Allah SWT, tidak boleh pasrah begitu saja kepada nasib karena Allah SWT memberikan akal yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Allah SWT juga memberikan tubuh dalam bentuk sebaik-baiknya untuk digunakan sarana berusaha.
Allah berfirman yang artinya: “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS. ar-Ra’d : 11)
Firman Allah SWT juga menjelaskan dalam surat Al Jaastsiyah; 15 dan surat Al Isra’ ; 7 yang artinya :
"Barang siapa mengerjakan amal sholeh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (Al- Jaatsiyah;15)
“jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang) lain untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (Al-Israa’;7)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan jika manusia itu melakukan suatu kebaikan dan keburukan, hal tersebut merupakan sesuatu yang timbul dari kesadarannya, sehingga semua perbuatan tersebut harus dipertanggung jawabkan sepenuhnya. Seharusnya, seseorang itu tahu bahwa kebaikan yang dilakukannya itu adalah sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Sebaliknya bila ia berbuat kejahatan, tentulah dia tahu, bahwa perbuatan yang dilakukannya itu adalah salah dan akan berakibat buruk bagi diri sendiri, kadangkala sangatlah disayangkan, diantara manusia ada yang sanggup melawan suara hati nuraninya sendiri.
2. Takdir Mubram
Takdir mubram adalah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat untuk dielakkan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan manusia tidak mempunyai kesempatan untuk memili atau mengubahnya. Contoh takdir mubram antara lain : jenis kelamin seseorang, usia manusia, peredaran matahari, bulan, dan planet-planet menurut kehendak Allah, dan lain sebagainya.
Seperti dijelaskan dalam syarah kitab Hadist Arba’in Nawawi, takdir mubram (tetap) dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Takdir Dalam Ilmu Allah SWT
Takdir ini tidak mungkin dapat berubah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda;
“tiada Allah mencelakakan kecuali orang celaka, (yaitu orang yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah ta’ala bahwa dia adalah orang celaka)”
b. Takdir Dalam Kandungan
Takdir dalam kandungan, yaitu malaikat diperintahkan untuk mencatat rizki, umur, amal, dan celaka atau bahagia kah bayi yang ada dalam kandungan tersebut. Maka takdir ini termasuk dalam takdir yang tidak dapat dirubah yang telah digariskan dalam tubuh sang jabang bayi. Sesuai hadist Nabi Muhammad SAW, yang artinya:
Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. [Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]
Sumber : /search?q=jenis-macam-takdir-dan-contohnya-islam
Demikian artikel tentang jenis / macam-macam takdir Allah dan contohnya yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat..